Minggu, 16 November 2014

Pemanfaatan Sampah dalam Pembuatan Energi Terbarukan



ABSTRAK

Sampah, hampir semua orang mengira adalah hal yang tidak bermanfaat. Ketika mereka berkumpul menjadi satu dan membentuk sebuah tumpukan, yang tertarik kepada mereka hanyalah serangga-serangga yang membawa penyakit dan pemulung barang-barang bekas. Belum lagi jika sampah terdapat disaluran air maupun kali atau danau, yang terjadi mereka hanya menyebabkan terjadinya bencana banjir dan pemandangan terganggu. Namun jika kita melihatnya dalam sisi yang lebih arif, terlebih dizaman teknologi yang serba canggih ini,  sampah yang terlihat tidak berguna bisa menjadi hal yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Bahkan, beberapa pemanfaatan energi termutakhir berbahan dasar berdasarkan sampah.
Kata Kunci : Sampah, Pemanfaatan Sampah, Energi berdasarkan sampah.


A.     PENDAHULUAN
Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di Negara-negara maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita lihat.

Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat. Dan juga dapat mendatangkan wabah penyakit. Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini karena selain dapat mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.

Terlebih dizaman modern saat ini, sampah harusnya bisa menjadi barang yang lebih berguna. Oleh karena itu, penulis disini ingin menunjukkan bahwa sampah juga mampu membuat energy terbarukan yang bisa bermanfaat dimasa yang akan datang. 

B.      PEMBAHASAN


1.      Pengertian Sampah

Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.Menurut kamus istilah lingkungan,sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemkaian barang rusak atau bercatat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau di tolak atau buangan.Sedangkan kata bapak Dr.Tandjung,M.sc,sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi,di buang oleh pemiliknya atau pemakai semula.
2
.      Jenis –jenis sampah

A. Berdasarkan sumbernya

1.      Sampah alam

      Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,seperti halnya daun-daunan kering di hutan yang terurai menjaditanah . Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
  
2.   Sampah manusia

    Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor(sarana perkembangan) penyakit yang disebabkanvirus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higenis dansanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

3.   Sampah konsumsi

    Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

B.   Berdasarkan sifatnya

1.   Sampah organic (degradable)

     Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.

2.      Sampah anorganik (undegradable)

    Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.

C.   Berdasarkan bentuknya

1.      Sampah padat

Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai: Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain.

Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:

o    Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
o    Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi: 
Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
2.      Sampah cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
·         Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
·         Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
3.  Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.

C.    Prinsip Pengolahan Sampah

Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:

A. ) Mengurangi (bahasa Inggris: reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.

B.) Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa Inggris: disposable).

C.) Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.

D.) Mengganti (bahasa Inggris: replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.

Beberapa Energi Terbarukan berbahan Sampah :

Biofuel dengan Bahan Baku Sampah

Hasil penelitian dari Global Change Biology menunjukkan kemampuan mengganti bensin dengan biofuel yang bersumber dari sampah. Hal tersebut diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon  global sekitar 80 persen.
 
Menurut Prof Hugh Tan dari Universitas Nasional Singapura, hasil penelitiannya menunjukkan, bahwa bahan bakar dari sampah olahan seperti kertas dan kardus, merupakan solusi energi bersih yang memiliki prospek yang cerah.

Berdasarkan data dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) PBB dapat diperkirakan berapa banyak sampah yang dihasilkan, dan berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan dalam setiap tahunnya di 173 negara.

Para peneliti telah membuat kalkulasi, bahwa  sebesar 82,93 miliar liter etanol selulosa dapat dihasilkan melalui pengolahan sampah yang ada di seluruh dunia. Hasil perolehan biofuel tersebut dapat mengurangi emisi karbon global antara 29,2 sampai 86,1 persen bagi setiap unit energi yang dihasilkan.


 Biokonversi Sampah Organik Sebagai Alternatif Memperoleh Biogas


 Dengan meningkatnya tumpukkan sampah di berbagai wilayah baik kota besar maupun daerah dan menjadi permasalahan yang sangat penting, maka perlu dipikirkan solusi cara penanganannya seperti dapat menjadikan sampah memiliki nilai tambah yang bermanfaat. Nilai tambah ini bukan hanya untuk memperlambat laju eksploitasi sumber daya alam, seperti lewat konsep Reuse, Recycle, and Recovery, namun juga pemanfaatan sampah dari produk proses pengolahan sampah itu sendiri. Pemanfaatan sampah antara lain sebagai sumber pupuk organik, misalnya kompos maupun bahan pembuat biogas dengan biokonversi oleh mikroorganisme. Penulisan makalah ini bertujuan untuk : 1). Mengetahui proses pembuatan Biogas dari sampah organik, 2). Memprediksi prospek penggunaan Biogas sebagai sumber energi alternatif, 3). Mengetahui desain teknologi pembuatan Biogas dari proses biokonversi sampah organik. 

Pemanfaatan Hasil Pengelolaan Sampah Sebagai Alternatif Bahan Bangunan Konstruksi

Adanya keterbatasan lahan yang dapat dipergunakan sebagai TPA karena semakin sulitnya
memperoleh ruang yang pantas dan jaraknya semakin jauh dari pusat kota, serta diperlukannya
dana yang besar untuk pembebasan lahan TPA, merupakan faktor eksternal yang turut
mempengaruhi permasalahan persampahan tersebut. Kondisi di atas mendorong upaya
pengelolaan sampah yang lebih baik dan sebanyak mungkin dapat mendayagunakan kembali
sampah.  Hasil pengelolaan sampah, seperti sampah styrofoam, sekam padi, kertas, plastik dan serbuk kayu dapat dijadikan sebagai alternatif bahan bangunan, dan telah teruji kelebihannya, baik secara fisik maupun mekanik.



Memanfaatkan Sampah untuk Energi Biomassa

Sampah organik dan kotoran ternak yang dicampur dan difermentasi, selain menghasilkan biogas, ternyata mampu menghasilkan pupuk cair. Kini, ia sudah mampu memproduksi 300 liter pupuk cair per hari. Harga jualnya cukup lumayan, antara 20 ribu hingga 30 ribu rupiah per liter. Konsep zero waste berlaku di sini.

Sejak 2011 hingga akhir 2012, sebanyak 33 unit mini PLTBM telah dibuat, di antaranya di pinggiran Danau Semayang Kutai Kartanegara dengan kapasitas 25 kilovolt ampere (KVA). Unit lainnya di Tangerang, Serang, Sigi (Palu), Mempawah (Kalbar), Tenggarong (Kaltim), Ciparay, serta Banjaran (Kabupaten Bandung).

C.      PENUTUP
Sekarang kita bisa tahu dan sadar, sampah tak sekedar menjadi barang yang tak berharga dan tak berguna. Ketika kita mau membuat semua menjadi lebih bermanfaat dan tangan-tangan kreatif melakukan hal-hal yang baik semua akan bisa menjadi manfaat untuk kehidupan. Semoga artikel ini bisa membuka mata kita bahwa kini, sampah seharusnya tak lagi menjadi sekedar sampah. 

Daftar Pustaka :
Gunarto. A., 2008, Pemanfaatan Limbah Kertas Koran Untuk Pembuatan Panel Papercrete
Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sulistyo Putro,H. 2003. Studi Biokonversi Sampah Organik oleh Mikroba Probiotik Menggunakan Model Sampah Organik dalam Reaktor Sederhana. Proseding Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia II. LIPI Jakarta

Sutariningsih Soetarto,E. 2002. Penggunaan Mikroorganisme sebagai Agensia Bioremedasi, Sanitasi dan Perombak Limbah. Makalah seminar sosialisasi Fakultas Biologi UGM ke beberapa SMU di Surakarta. Surakarta, 3 Agustus 2002



Tidak ada komentar:

Posting Komentar